A. DINAMIKA PENDUDUK BENUA-BENUA DI
DUNIA
Pengertian Dinamika
Penduduk, Pertumbuhan penduduk, Dampak dinamika penduduk - Dinamika
penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian dan migrasi. Perubahan tersebut terjadi secara terus
menerus dari tahun ke tahun, akibatnya jumlah penduduk mengalami perubahan
secara dinamis. Untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari
besarnya pertumbuhan penduduk. sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk di
masa yang akan datang dihitung dengan mengunakan proyeksi penduduk. Hal ini
penting dilakukan untuk perencanaan pembangunan, khususnya di bidang
kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan terjadinya
lendakan penduduk yang pada akhirnya menimbulkan berbagai masalah kependudukan.
A. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk
merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan
kekuatan-keuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk
menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di suatu wilayah selama periode waktu
tertentu.
Angka kelahiran dan
kematian merupakan faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah. Selain faktor alami tersebut, ada juga faktor nonalami yang
memengaruhi pertumbuhan penduduk seperti migrasi, baik migrasi loak maupun
migrasi internasiona.
1. Kelahiran atau fertilitas
Fertilitas dalam pengertian demografi
adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam
jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran menyebabkan bertambahnya jumlah
penduduk. Beberapa ukuran dasar fertilitas yang sering digunakan sebagai
berikut
a. Angka kelahiran kasar (Crude birth
rade/CBR)
Angka kelahiran kasar merupakan
penentuan tingkat kelahiran bayi tanpa membeda-bedakan golongan dan umur dalam
satu tahun dari setiap 1000 orang penduduk suatu wilayah. Angka kelahiran
seperti ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut
CBR = B bagi P Kali 1000
Keterangan
CBR = Angka kelahiran kaar
B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = Jumlah penduduk
b. Angka kelahiran menurut umur (Age
Specific Fertility Rate / ASFR)
Perhitungan angka kelahiran
yang mempertimbangkan umur dan jenis kelamin disebut angka kelahiran menurut
kelompok u mur Age Specific Fertility Rate (ASFR). ASFR menunjukkan jumlah
kelahiran dari setiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu selama setahun.
Untuk menentukan angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu digunakan rumus
sebagai berikut
ASFR (X) = B (X) : P X 1000
B. Dampak dinamika penduduk
Ternyata aktivitas manusia sebagai unsur
antroposfer sangat beragam. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan wujud
dinamika manusia dalam menjalani proses kehidupannya. Tidak jarang
aktivitas-aktivitas tersebut menimbulkan dampak yang tidak kecil bagi
lingkungan, bahkan dampak tersebut dapat secara berkesinambungan merusak lingkungan
yang ada. Nah, mari kita lihat dampak dinamika penduduk
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Pertumbuhan penduduk merupakan satu hal
yang tidak bisa dipungkiri, karena hal tersebut akan terjadi secara
terus-menerus. Yang menjadi permasalah, apabila pertambahan penduduk ini tidak
terkendali hingga mencapai titik ledakan penduduk yang ditandai dengan
peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tiba-tiba. Berbagai masalah timbul
akibat adanya ledakan penduduk, dan pada umumnya permasalahan berawal dari
tidak seimbangnya antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Pada akhirnya,
permasalahan yang muncul akan menyangkut aspek fisik, sosia dan ekonomi
masyarakat. Apa saja dampak yang bisa ditimbulkan dari lajunya pertumbuhan
penduduk?
a. Peningkatan pengangguran
Peningkatan pengangguran yang pesat
disebabkan adanya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan
pekerjaan yang mampu menampung jumlah pencari kerja yang meningkat. Pertumbuhan
penduduk berarti juga peningkatan jumlah tenaga kerja. Apa jadinya jika
peningkatan jumlah tenaga kerja tidak diimbangi dengan semakin luasnya
kesempatan kerja?
b. Meningkatnya kemiskinan
Ketidak seimbangan antara kebutuhan dan
ketersediaan sumber daya menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya. Akibatnya,
dalam upaya pemenuhannya terjadi kompetisi hingga pada akhirnya terjadi
kenaikan harga kebutuhan. Kondisi in mengakibatkan daya beli masyarakat
berkurang.
c, Penurunan tingkat kesehatan
Jangankan unuk membiayai pemeliharaan
kesehatan, untuk pemenuhan kebuuhan pokok saja mejadi sulit apabila terjadi
ledakan penduduk.Akibatnya, akan terjadi penurunan tingkat kesehatan seperti
gizi buruk, terjangkitnya penyakit busung lapar di masyarakat dan permasalah
kesehatan lainnya.
d. Menurunnya tingkat pendidikan
Pesatnya peningkatan penduduk
mengakibatkan tingginya jumlah anak usia sekolah. Peningkatan ini akan
menimbulkan masalah seperti kesempatan memperoleh pendidikan yang makin sempit
dan tingginya biaya pendidikan yang akan membebani masyarakat.
e. Penurunan kesejahteraan
Peningkatan penduduk diiringi dengan
peningkatan kebutuhan hidup yang menuntut untuk
terpenuhi.Banyaknya kebutuhan tentunya akan mengurangi pendapatan,
hingga pada akhirnya terjadi penurunan kesejahteraan secara umum.
f. Peningkatan kebutuhan pangan dan
tempat tinggal
Untuk bertahan hidup manusia perlu makan
dan tempat tinggal. Ledakan penduduk secara langsung memberikan dampak
meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut. Banyak dampak yang kita lihat
akibat meningkatnya kebutuhan tersebut. Pembukaan lahan baru untuk pemukiman
marak dilakukan. Ketersediaan tempat tinggal yang terbatas juga mengakibatkan
banyaknya perumahan liar dan kumuh.
2. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk dan atau penyebaran
penduduk dapat berbentuk migrasi, baik melalui kebijakan pemerintah, seperti
transmigrasi maupun atas keinginan sendiri, seperti urbanisasi. Hal tersebut
tentunya akan memberikan dampak bagi daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan.
a. Dampak bagi daerah yang ditinggalkan
Adanya migrasi lokas (Urbanisasi,
transmigrasi) maupun internasional memberikan dampak positif dan negatif bagi
daerah yang ditinggalkan maupun daerah tujuan.
1. Dampak positif
a. berkurangnya jumlah penduduk
Bagi wilayah yang cukup padat, adanya
migrasi memberikan dampak berkurangnya kepadatan penduduk. Dampak ini
memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di wilayah padat.
b. Berkurangnya jumlah pengangguran
Migrasi biasanya dilakukan oleh penduduk
antara lain dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan dengan mencari pekerjaan.
Pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal migra, akan menjadi kurang.
Akibatnya, kesejahteraan penduduk wilayah tersebut pun bisa terangkat.
2. dampak negatif
Meskipun memberi dampak positif yang
cukup signifikanbagi daerah yang ditinggalkan, ternyata hal tersebut juga
diikuti dengan munculnya dampak negatif.
a. Berkurangnya tenaga kerja muda dan
penggerak pembangunan, karena pada umumnya sebagian besar penduduk yang melakukan
migrasi adalah penduduk usia kerja
b. Stabilitas keamanan yang menurun,
akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan migrasi
c. Wilayah yang ditinggalkan pada
umumnya merupakan wilayah agraris dimana setiap hari lahan pertaniannya belum
tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para penggarap pertanian tidak
mempunyai pekerjaan (setengah menganggur). Kondisi inilah yang mendorong banyak
penggarap pertanian bermigrasi. Tenaga penggarap pun akan ebrkurang.
b. Dampak bagi daerah tujuan
1. dampak positif, yaitu
a. Jumlah tenaga kerja meningkat
b. Terjadinya percampuran budaya antara
penduduk pribumni dan pendatang yang pada akhirnya dapat membentuk budaya baru
2. Dampak negatif, yaituyu
a. Terjadinya peningkatan kepadatan
penduduk
b. Kepadatan lalu lintas meningkat
c. Munculnya permukiman kumuh dan
pedagang kaki lima
d. Berkurangnya lapangan pekerjaan
c. Penyajian data kependudukan
Banyak cara yang digunakan untuk
menyajikan data kependudukan. Tetapi, secara umum data kependudukan dapat
disajika dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafik.digram dan peta.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
dinamika penduduk
Dinamika
Penduduk
1. Kelahiran
Jumlah penduduk
akan bertambah jika terdapat kelahiran. Angka kelahiran atau natalitas
menunjukkan jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu daerah
per tahun. berikut.
Jika angka
kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut
tergolong tinggi.
Jika angka
kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut
tergolong sedang
Jika angka
kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat
tersebut tergolong rendah.
2. Kematian
Jumlah penduduk
dapat berkurang jika ada kematian. Angka kematian atau mortalitas menunjukkan
jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Kriteria atau
penggolongan angka kematian adalah sebagai berikut.
Jika angka
kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka kematian di tempat tersebut
tergolong tinggi
Jika angka
kematian menunjukkan angka 14–18, maka angka kematian di tempat tersebut
tergolong sedang.
Jika angka
kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di tempat
tersebut tergolong rendah.
3. Perpindahan
(Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi
beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a. Emigrasi
adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap.
b. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
c. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara.
d. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
c. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara.
d. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Faktor yang
mendorong terjadinya suatu migrasi adalah sebagai berikut.
Faktor
keamanan.
Faktor ekonomi,
seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah.
Faktor
kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan
sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.
4. Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk. Secara sederhana pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk di suatu negara dapat ditentukan dengan mengadakan sensus penduduk. Dalam sensus penduduk, jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian dicatat.
5. Kepadatan
Penduduk
Kepadatan
penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang
ditempati. Kepadatan penduduk akan meningkat jika angka kelahiran tinggi dan
angka kematian rendah, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal
ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan
penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam.
Kepadatan penduduk di suatu daerah berbeda-beda. Di Indoensia, pulau yang paling padat penduduknya adalah Pulau Jawa. Umumnya kepadatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Denpasar cukup tinggi. Sedangkan kepadatan penduduk di pedesaan luar Pulau Jawa umumnya relatif rendah. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan. Oleh karena itu pemerintah Indonesia sejak dahulu selalu mengupayakan pemerataan persebaran penduduk. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan program transmigrasi.
Kepadatan penduduk di suatu daerah berbeda-beda. Di Indoensia, pulau yang paling padat penduduknya adalah Pulau Jawa. Umumnya kepadatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Denpasar cukup tinggi. Sedangkan kepadatan penduduk di pedesaan luar Pulau Jawa umumnya relatif rendah. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan. Oleh karena itu pemerintah Indonesia sejak dahulu selalu mengupayakan pemerataan persebaran penduduk. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan program transmigrasi.
Pengertian Komposisi Penduduk dan
Macamnya
A. Pengertian komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah penyusunan
atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertantu. Adapun kriteria yang
digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan
rasio ketergantungan.
B.
Macam – macam komposisi penduduk
a. Komposisi penduduk menurut usia & jenis kelamin
Usia dan jenis kelamin merupakan faktor
penting dalam pengklasifikasian komposisi penduduk. Pada umumnya ada tiga
bentuk susunan penduduk menurut usia, yaitu:
1)
Piramida Penduduk Muda
Piramida
ini terbentuk jika mayoritas penduduknya berusia muda yaitu dibawah 15 tahun.
Hal ini dapat terjadi karena angka kelahiran lebih besar daripada angka
kematian. Biasanya kejadian ini terjadi di negara berkembang.
2)
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida
ini menandakan bahwa jumlah angka kelahiran sama dengan angka kematian. Pada
umumnya terjadi di negara maju.
3)
Piramida Penduduk Tua
Piramida ini
memberi gambaran bahwa angka kelahiran lebih kecil daripada angka kematian.
Jika hal ini terjadi terus menerus, maka suatu negara akan kekurangan penduduk.
b. Komposisi penduduk menurut angkatan
kerja
Yang dimaksud angkatan kerja yakni
mereka yang pekerja, mereka yang tidak bekerja tetapi sudah siap untuk bekerja
atau sedang mencari pekerjaan (menganggur).
c. Komposisi penduduk menurut rasio
ketergantungan
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan
antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di
atas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun).
Rasio ketergantungan dapat diperoleh
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan:
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
Pengertian sensus
Sensus adalah penghitungan jumlah
penduduk, ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak, dan bersifat menyeluruh
dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang
bersangkutan. Pada pelaksanaannya, metode pencatatan atau sensus yang
digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode householder dan metode
canvaser.
Metode sensus
Metode sensus ada 4 cara apa saja itu?
a. Metode Householder
Pada metode ini, pengisian daftar
pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau
responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan
akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya
dapat dilakukan pada daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif
tinggi, karena mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang
diserahkan kepada mereka.
b . Metode Canvaser
Pada metode ini, pengisian daftar
pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan
cara mendatangi dan mewawancarai penduduk atau responden
secara langsung. Petugas sensus mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar dan penduduk yang didatangi menjawab
secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang
sebenarnya. Adapun berdasarkan status tempat tinggal
penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de facto dan sensus de
jure.
"helvetica"
, sans-serif;">
c. Sensus De
Facto
Pada metode ini,
pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap orang yang ada di daerah
tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan
antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal
sementara waktu.
d . Sensus De Jure
d . Sensus De Jure
Pada metode ini,
pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang
secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada
saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli
yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara waktu atau yang
belum terdaftar sebagai penduduk setempat. Dengan menggunakan sensus de
jure, penduduk yang belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di daerah
tersebut tidak disertakan dalam penghitungan.
Jenis sensus
yang digunakan di Indonesia
Di Indonesia,
pada umumnya sensus penduduk dilakukan dengan metode canvaser dengan
mengombinasikan antara sensus de facto dan sensus de jure. Bagi mereka
yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, sedangkan untuk
yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto. Sensus
penduduk perlu dilakukan agar pemerintah memiliki data kependudukan
yang up to date (sesuai perkembangan zaman). pemerintah pun ingin update
juga bukan cuma agan dan aplikasi android saja yang update hehe.
Manfaat atau
tujuan melakukan sensus bagi pemerintah
Pemerintah
melakukan sensus tentu memiliki tujuan dan mengambil manfaat atas dilakukannya
sensus apa saja manfaatnya simak dibawah ini!
- mengetahui
perkembangan jumlah penduduk
- mengetahui
tingkat pertumbuhan penduduk
- mengetahui
persebaran dan kepadatan penduduk
- mengetahui
komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,
mata pencaharian, dan sebagainya)
- mengetahui
arus migrasi
- merencanakan
pembangunan sarana dan prasarana sosial sesuai dengan
kondisi kependudukan daerah.
Sensus, kadangkala juga
disebut cacah jiwa adalah sebuah proses mendapatkan informasi
deskriptif tentang anggota sebuah populasi (tidak hanya populasi manusia).
Sensus digunakan untuk demokrasi (pemilu),
pengumpulan pajak,
juga digunakan dalam ilmu ekonomi.
Di Indonesia terdapat beberapa macam sensus yang dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistik. di antaranya yang terbesar: Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan
Sensus Ekonomi. Sensus Penduduk pada umumnya dilaksanakan pada tahun yang
berakhiran "0" atau dalam jangka waktu sepuluh tahun.
Di Indonesia,
sensus penduduk diambil pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Dua sensus
diambil oleh pemerintah Hindia
Belanda, pada tahun 1920 dan 1930.
Badan Pusat Statistik telah
melaksanakan sensus penduduk pada
tahun 2010 dan hasilnya diumumkan pada 17
Agustus 2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk
Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
I. Kematian (Mortalitas)
II. Kelahiran (Natalitas)
III. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
I. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
v Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
v Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
v Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.
II. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada
anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena
perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal
yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun..
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun..
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
0 comments