Pedoman Keamanan bermain
SNI ISO 8124-1:2010, Keamanan
Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan
mekanis.
SNI ISO 8124-2:2010, Keamanan
Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar.
SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan
Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu.
SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan
Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk
pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal.
Persyaratan dalam SNI tersebut
berlaku untuk semua mainan anak. Yang dimaksud dengan mainan anak adalah suatu
barang atau bahan yang dirancang, atau secara jelas dimaksudkan, untuk
digunakan dalam bermain oleh anak-anak kelompok usia di bawah 14 tahun.
(SNI ISO 8124-1:2010) 02 04 05
MEMILIH
MAINAN ANAK
Memilih mainan yang tepat dan aman
untuk anak sering menjadi dilema bagi orang tua. Ada banyak mainan dengan model
yang menarik terpajang rapi di toko. Ditambah lagi, terdapat di antaranya
beberapa jenis mainan terbaru yang sedang menjadi tren. Orang tua sering
beranggapan membelikan mainan anak yang menarik dan sedang tren, pasti akan
membuat anak senang.
Memilih mainan untuk anak hanya
berdasarkan model atau tren, bukanlah suatu pertimbangan yang tepat. Sebab,
suatu mainan itu tidak selalu cocok untuk semua anak. Memilih mainan untuk
anak, harus mempertimbangkan kondisi perkembangan dan pertumbuhan anak serta
usia. Memilih mainan untuk anak tidak boleh semata-mata hanya untuk
menyenangkan anak, tetapi juga harus menjadi bagian penting dalam proses tumbuh
kembang mereka.
Berikut ini beberapa panduan
praktis yang perlu diperhatikan orang tua pada saat memilih mainan anak.
Label.
Sebelum membeli mainan untuk anak,
bacalah terlebih dahulu label mainan. Sesuaikan informasi label mainan itu
dengan kondisi anak. Pemberian label pada mainan didasarkan pada 4 kriteria,
yakni: keamanan, kemampuan fisik anak, kemampuan mental, dan minat anak.
Pesan
Seperti “direkomendasikan untuk
anak usia 3-4 tahun” merupakan pedoman yang perlu diperhatikan. Saran usia ini
akan membantu orang tua menentukan peruntukan mainan sesuai dengan kondisi
anak. Meskipun anak menunjukkan perkembangan yang lebih maju dibandingkan
anak-anak lain seusianya, bukan berarti Anda boleh memilihkan mainan untuk anak
berusia lebih tua daripadanya.
-
Usahakan lebih banyak memilih mainan
yang dapat mendukung perkembangan anak, baik secara motorik-sensorik
maupun pikiran anak seperti puzzle atau mainan bermanfaat lainnya.
-
Jika mainan terbuat dari kain, pilih
yang memiliki label tahan api (flame resistant).
-
Pilih boneka yang mencantumkan label
dapat dicuci (washable).
-
Bahan-bahan seni seperti krayon, spidol
warna, cat air atau cat minyak harus mencantumkan keterangan tidak beracun
(non-toxic).
1.
Bentuk Mainan.
Pilih jenis mainan yang memiliki
bentuk tidak berbahaya, misal berbentuk runcing. Hal ini untuk menghindarkan
anak dari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat tertusuk oleh mainannya
sendiri.
-
Hindari mainan plastik tipis yang mudah
pecah menjadi potongan kecil dan meninggalkan tepian yang bergerigi tajam.
-
Mainan yang ditembakkan (misalkan dari
pistol-pistolan atau robot) juga berbahaya karena dapat mengenai mata teman
bermainnya ketika sedang bermain perang-perangan.
2.
Materi Mainan.
Pilihlah mainan yang terbuat dari
bahan atau material yang aman. Jangan membeli mainan berbahan logam kepada
anak, khususnya anak yang masih berusia di bawah 3 tahun.
Tanda
Standar.
Pilihlah mainan anak yang bertanda
suatu standar, contohnya: SNI, CE, dll. Mainan bertanda standar telah memenuhi
persyaratan keamanan yang ditentukan dalam standar. Produk mainan bertanda
standar memiliki jaminan keamanan dan keselamatan yang dikukuhkan dengan
sertifikasi dari lembaga pengujian yang berwenang.
Ukuran
Mainan.
Perhatikan ukuran mainan atau
komponen yang menjadi bagian dari mainan tersebut. Besar kecilnya ukuran sebuah
mainan akan berpengaruh pada keamanan anak sebagai penggunanya.
-
Untuk mainan dengan ukuran kecil yang
berdiameter kurang dari 1,75 inci atau 4,4 cm, jangan diberikan kepada anak
yang berumur kurang dari 3 tahun karena mainan itu dapat dimasukkan mulut dan
tertelan.
-
Cari mainan yang cukup kokoh untuk
menahan tarikan dan putaran. Pastikan semua bagian seperti mata, hidung,
kancing, dan bagian lain yang mudah lepas, terpasang dengan kuat. Bagian-bagian
ini berpotensi terlepas dan dimungkinkan dapat tertelan oleh anak.
-
Pastikan mainan untuk diremas,
kerincingan, serta mainan untuk gigitan bayi memiliki ukuran cukup besar
sehingga tidak muat dimasukkan ke dalam mulut.
0 comments