Saturday, September 8, 2018

PEDOMAN KEAMANAN BERMAIN DAN MEMILIH MAINAN ANAK


Pedoman Keamanan bermain

SNI ISO 8124-1:2010, Keamanan Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis.
SNI ISO 8124-2:2010, Keamanan Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar.
SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu.
SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal.


Persyaratan dalam SNI tersebut berlaku untuk semua mainan anak. Yang dimaksud dengan mainan anak adalah suatu barang atau bahan yang dirancang, atau secara jelas dimaksudkan, untuk digunakan dalam bermain oleh anak-anak kelompok usia di bawah 14 tahun. (SNI ISO 8124-1:2010) 02 04 05

MEMILIH MAINAN ANAK
Memilih mainan yang tepat dan aman untuk anak sering menjadi dilema bagi orang tua. Ada banyak mainan dengan model yang menarik terpajang rapi di toko. Ditambah lagi, terdapat di antaranya beberapa jenis mainan terbaru yang sedang menjadi tren. Orang tua sering beranggapan membelikan mainan anak yang menarik dan sedang tren, pasti akan membuat anak senang.

Memilih mainan untuk anak hanya berdasarkan model atau tren, bukanlah suatu pertimbangan yang tepat. Sebab, suatu mainan itu tidak selalu cocok untuk semua anak. Memilih mainan untuk anak, harus mempertimbangkan kondisi perkembangan dan pertumbuhan anak serta usia. Memilih mainan untuk anak tidak boleh semata-mata hanya untuk menyenangkan anak, tetapi juga harus menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang mereka.

Berikut ini beberapa panduan praktis yang perlu diperhatikan orang tua pada saat memilih mainan anak.




Label. 
Sebelum membeli mainan untuk anak, bacalah terlebih dahulu label mainan. Sesuaikan informasi label mainan itu dengan kondisi anak. Pemberian label pada mainan didasarkan pada 4 kriteria, yakni: keamanan, kemampuan fisik anak, kemampuan mental, dan minat anak.

Pesan 
Seperti “direkomendasikan untuk anak usia 3-4 tahun” merupakan pedoman yang perlu diperhatikan. Saran usia ini akan membantu orang tua menentukan peruntukan mainan sesuai dengan kondisi anak.  Meskipun anak menunjukkan perkembangan yang lebih maju dibandingkan anak-anak lain seusianya, bukan berarti Anda boleh memilihkan mainan untuk anak berusia lebih tua daripadanya.
-          Usahakan lebih banyak memilih mainan yang dapat mendukung perkembangan anak, baik secara motorik-sensorik maupun pikiran anak seperti puzzle atau mainan bermanfaat lainnya.
-          Jika mainan terbuat dari kain, pilih yang memiliki label tahan api (flame resistant).
-          Pilih boneka yang mencantumkan label dapat dicuci (washable).
-          Bahan-bahan seni seperti krayon, spidol warna, cat air atau cat minyak harus mencantumkan keterangan tidak beracun (non-toxic).

1.  Bentuk Mainan.
Pilih jenis mainan yang memiliki bentuk tidak berbahaya, misal berbentuk runcing. Hal ini untuk menghindarkan anak dari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat tertusuk oleh mainannya sendiri.
-          Hindari mainan plastik tipis yang mudah pecah menjadi potongan kecil dan meninggalkan tepian yang bergerigi tajam.
-          Mainan yang ditembakkan (misalkan dari pistol-pistolan atau robot) juga berbahaya karena dapat mengenai mata teman bermainnya ketika sedang bermain perang-perangan.




2.  Materi Mainan. 
Pilihlah mainan yang terbuat dari bahan atau material yang aman. Jangan membeli mainan berbahan logam kepada anak, khususnya anak yang masih berusia di bawah 3 tahun.

Tanda Standar. 
Pilihlah mainan anak yang bertanda suatu standar, contohnya: SNI, CE, dll. Mainan bertanda standar telah memenuhi persyaratan keamanan yang ditentukan dalam standar. Produk mainan bertanda standar memiliki jaminan keamanan dan keselamatan yang dikukuhkan dengan sertifikasi dari lembaga pengujian yang berwenang.

Ukuran Mainan. 
Perhatikan ukuran mainan atau komponen yang menjadi bagian dari mainan tersebut. Besar kecilnya ukuran sebuah mainan akan berpengaruh pada keamanan anak sebagai penggunanya.
-          Untuk mainan dengan ukuran kecil yang berdiameter kurang dari 1,75 inci atau 4,4 cm, jangan diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 3 tahun karena mainan itu dapat dimasukkan mulut dan tertelan.
-          Cari mainan yang cukup kokoh untuk menahan tarikan dan putaran. Pastikan semua bagian seperti mata, hidung, kancing, dan bagian lain yang mudah lepas, terpasang dengan kuat. Bagian-bagian ini berpotensi terlepas dan dimungkinkan dapat tertelan oleh anak.
-          Pastikan mainan untuk diremas, kerincingan, serta mainan untuk gigitan bayi memiliki ukuran cukup besar sehingga tidak muat dimasukkan ke dalam mulut.

Load disqus comments

0 comments