Showing posts with label SEJARAH. Show all posts
Showing posts with label SEJARAH. Show all posts

Saturday, September 15, 2018

DESKRIPSI TENTANG “JEMBATAN KUNING INDRAMAYU”


DESKRIPSI TENTANG
“JEMBATAN KUNING INDRAMAYU”

INDRAMAYU (Pos Kota) – Kota Indramayu sebentar lagi bakal memiliki ikon baru atau ciri khas bangunan ketika akan memasuki wilayah kota dari arah Kecamatan Sindang yaitu dengan direhabnya Jembatan Terusan yang berwajah baru.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan  Penataan Ruang Kabupaten Indramayu Didi Supriadi  melalui Kepala  Bidang Jembatan  Yudi Suswanto.K  mengemukakan, rehabilitasi Jembatan Terusan pada tahun anggaran 2017 ini pekerjaannya akan rampung pada akhir tahun 2017.

Jika pekerjaan rehab Jembatan Terusan itu sudah rampung, maka jembatan itu diakui akan menjadi ikon bagi masyarakat Kabupaten Indramayu saat akan memasuki Kota Indramayu. Dengan demikian, masyarakat akan merasakan perbedaan yang mencolok saat akan memasuki Kota Indramayu. Jembatan itu panjangnya mencapai 153 Meter dan lebar 7 Meter.

Menurut Yudi Suswanto.K  model Jembatan Terusan setelah direhab itu cukup unik. Ini menjadi satu-satunya model baru jembatan di Kabupaten Indramayu saat ini.
Pemilihan model rehabilitasi Jembatan Terusan tahun Anggaran 2017 itu katanya  sesuai pemilihan alternativ mengenai konstruksi rehabilitasi Jembatan Terusan dengan gaya struktur lengkung menggunakan pipa galvanis yang tampak kokoh, dinamis dan kuat.

Rehabilitasi Jembatan Terusan dipercayakan kepada kontraktor PT Fais Putra Indramayu dengan anggaran sebesar Rp 1,4 Milyar yang  bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu tahun anggaran 2017.“Pekerjaan ini diharapkan bisa rampung pada akhir tahun 2017,” katanya.

Jenis pekerjaan rehabilitasi Jembatan Terusan sebagaimana yang tertera pada papan proyek  antara lain  pemasangan baja struktur jembatan pelengkung dan Tembok Penahan Tanah (TPT) beton.

Pada kegiatan rehab Jembatan Terusan itu ada pekerjaan tambahan trotoar pada kiri – kanan  lebaranya masing-masing  1 Meter. Itu merupakan bangunan penunjang Jembatan Terusan.

Tujuan rehabilitasi Jembatan Terusan Tahun 2017 ini adalah  sebagai gerbang masuk Kota Indramayu. Jembatan Terusan ini diharapkan juga akan menjadi land mark atau Ikon Kota Indramayu.

Beberapa pekerja ketika dijumpai mengemukakan, jumlah pekerja yang saat ini dilibatkan  mencapai  14 orang. Para pekerja itu  berasal dari Sindang Laut,  Kabupaten Cirebon.

“Setelah ada pengurangan jumlah pekerjanya tinggal 14 orang. Kemarin-kemarin jumlah pekerjanya  banyak  karena melibatkan juga para pekerja dari Indramayu,” katanya. (taryani/win).

Read more

Sunday, September 9, 2018

PERISTIWA RENGASDENGKLOK



  PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Sikap Sukarno dan Hatta tersebut memang cukup beralasan karena jika proklamasi dilaksanakan di luar PPKI, maka Negara Indonesia Merdeka ini harus dipertahankan pada Sekutu yang akan mendarat di Indonesia dan sekaligus tentara Jepang yang ingin menjaga status quo sebelum kedatangan Sekutu. Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya (markas para pemuda) bertemu dengan para pemuda seperti: Sukarni, BM Diah, Sayuti Melik dan lain-lain.


Kelompok muda menghendaki agar Sukarno-Hatta (golongan tua) segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Menurut golongan muda, tidak seharusnya para pejuang kemerdekaan Indonesia menunggu-nunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang. Bangsa Indonesia harus segera mengambil inisiatifnya sendiri untuk menentukan strategi mencapai kemerdekaan. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir antara lain Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan Alamsyah. Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dengan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan pemuda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri. Yang mendapat kepercayaan dari teman-temanya untuk menemui Sukarno adalah Wikana dan Darwis. Oleh Wikana dan Darwis, hasil keputusan itu disampaikan kepada Sukarno jam 22.30 di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur, No 56 Jakarta. Namun sampai saat itu Sukarno belum bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI. Di sini terjadi perdebatan sengit antara Sukarno dengan Wikana dan Darwis. Dalam perdebatan itu Wikana menuntut agar proklamasi dikumandangkan oleh Sukarno pada keesokan harinya.
Peristiwa ini menunjukkan adanya ketegangan antara kelompok tua dengan kelompok muda yang memiliki sifat, karakter, cara bergerak, dan dunianya sendiri-sendiri. Perbedaan pendapat itu tidak hanya berhenti pada adu argumentasi, tetapi sudah mengarah pada tindakan pemaksaan dari golongan muda. Tentu saja semua itu demi kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda itu kembali mengadakan pertemuan dan membahas tindakan-tindakan yang akan dibuat sehubungan dengan penolakan Soekarno-Hatta. Pertemuan ini masih dipimpin oleh Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus tetap diumumkan dan itu harus dilaksankaan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak seperti yang direncanakan oleh Jepang. Orang yang dianggap paling tepat untuk melaksanakan itu adalah Soekarno-Hatta. Karena mereka menolak usul pemuda itu, pemuda memutuskan untuk membawa mereka ke luar kota yaitu Rengasdengklok, letaknya yang terpencil yakni 15 km ke arah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Soekarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Pemilihan Rengasdengkolk sebagai tempat pengamanan Soekarno-Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota Peta Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil. Dengan demikian akan dapat dilakukan deteksi dengan mudah terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah. Tujuan penculikan kedua tokoh ini selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh Jepang, juga agar keduanya mau segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang. Pada dasarnya Soekarno dan Hatta tidak mau ditekan oleh anak-anak muda itu, sehingga mereka tidak mau memproklamirkan kemerdekaan. Dalam suatu pembicaraan dengan Shodanco SinggiSoekarno memang menyatakan kesediannya untuk mengadakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Melihat sikap Soekarno ini, maka para pemuda berdasarkan rapatnya yang terakhir pada pukul 00.30 waktu Jawa jaman Jepang (24.00 WIB) tanggal 16 Agustus 1945 terdapat keputusan akan menghadakan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta dalam rangka upaya pengamanan supaya tidak terpengaruh dari segala siasat Jepang. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (waktu Jepang) atau pukul 04.00 WIB penculikan (menurut golongan tua) dilaksanakan. Tidak diketahui secara jelas siapakah yang memulai peristiwa ini. Ada yang mengatakan Sukarni-lah yang membawa Soekarno-Hatta dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno Sjahrir-lah yang menjadi pemimpin penculikan dirinya dengan Hoh. Hatta.
Walaupun sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno-Hatta masih tetap dengan pendiriannya. Sikap teguh Soekarno-Hatta itu antara lain karena mereka belum percaya akan berita yang diberikan oleh pemuda serta berita resmi dari Jepang sendiri belum diperoleh. Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kunto dikirim ke Jakarta untuk melaporkan sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk mengetahui persiapan perebutan kekuasaan yang dipersiapkan pemuda di Jakarta.
Achmad Subardjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakinkan para pemuda bahwa proklamasi pasti akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehingga pada tangal 16 Agustus 1945 malam hari Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta. Sementara itu di Jakarta telah terjadi kesepakatan antara golongan tua, yakni Achmad Soebardjo dengan Wikana dari golongan muda untuk mengadakan proklamasi di Jakarta.
Laksamana Muda Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu Jusuf Kunto dari pihak pemuda dan Soebardjo yang diikuti oleh sekretaris pribadinya mbah Diro (Sudiro) menuju Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno. Semua ini dilakukan tidak lepas dari rasa prihatin sebagai orang Indonesia, sehingga terpanggil untuk menghusahakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan secepat mungkin.
Namun sebelumnya perlu mempertemukan perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda. Untuk itu maka Soekarno dan Hoh. Hatta harus terlebih dahulu kembali dari Rengasdengklok ke Jakarta. Rombongan yang terdiri dari Achmad Soebardjo, Sudiro dan Yusuf Kunto segera berangkat menuju Rengasdengklok, tempat dimana Soekarno dan Moh.Hatta diamankan oleh pemuda. Rombongan tiba di Rengasdengklok pada jam 19.30 (waktu Tokyo) atau 18.00 (waktu Jawa Jepang) atau pukul 17.30 WIB dan bermaksud untuk menjemput dan segeramembawa Seoekarno-Hatta pulang ke Jakarta. Perlu ditambahkan juga, disamping Soekarno dan Hatta ikut serta pula Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra. Peranan Achmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa ini, karena mampu mempercayakan para pemuda, bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB. Ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai taruhannya. Akhirnya Subeno komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno-Hatta ke Jakarta. Achmad Subardjo adalah seorang yang dekat dengan golongan tua maupun muda,bahkan dia juga sebagai penghubung dengan pemuka angkatan laut Jepang Laksamana Madya Maeda. Dan melalui dia, Maeda menawarkan rumahnya sebagai tempat yang amandan terlindung untuk menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Read more

Sunday, August 26, 2018

SEJARAH NEGARA MYANMAR


NEGARA MYANMAR


A.    Tentang Negara Myanmar

Negara Myanmar (Burma) – Myanmar adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Negara yang secara astronomis berada di antara  11°LU – 28°LU dan 92°BT – 100°BT ini berbatasan dengan Bangladesh, India dan laut Benggala disebelah baratnya, sedangkan disebelah timurnya Myanmar berbatasan dengan Thailand, Laos dan China. Di sebelah Utara Myanmar adalah China dan disebelah Selatan adalah Laut Andaman.

Myanmar yang sebelumnya dikenal dengan nama negara Burma ini pernah diperintah oleh pemerintahan militer sejak tahun 1962 hingga tahun 2016 diadakannya pemilihan umum yang dimenangkan oleh Presiden yang bukan dari kalangan militer. Presiden terpilih ini berasal dari Liga Nasional untuk Demokrasi yang menang dalam pemilihan umum tahun 2015. Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy) atau NLD merupakan partai yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Dalam pemerintahan baru ini, Aung San Suu Kyi menjabat sebagai kanselir negara yang setara dengan jabatan Perdana Menteri pada tanggal 6 April 2016. Aung San Suu Kyi juga pernah meraih penghargaan nobel di bidang perdamaian pada tahun 1991 karena perjuangannya dalam memajukan demokrasi di negaranya tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer.
Nama Burma digantikan menjadi Myanmar oleh pemerintah militer pada tanggal 18 Juni 1989 dengan tujuan agar etnis non-Burma juga merasa bagian dari negara ini. Myanmar merupakan sebuah negara multi-etnis yaitu terdiri dari etnis Burma, Karen, Kayah, Arakan, Mon, Kachin, Chin, Rohingya dan seratus lebih etnis minoritas lainnya. Pada tanggal 7 November 2005, Pemerintah militer juga memindahkan Ibukotanya dari Rangoon (Yangon) ke Naypyitaw. Selain nama negara dan Ibukota, pemerintahan militer Myanmar juga menggantikan bendera dan lagu kebangsaannya pada tanggal 21 Oktober 2010

Sistem pemerintahaan Myanmar adalah Republik Presidensil. Di Republik Presidensil Myanmar ini, kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah seorang Presiden yang dibantu oleh  dua orang wakil Presiden. Namun pada April 2016, Presiden membentuk jabatan baru yaitu Kanselir Negara (state counsellor) yang setara dengan jabatan Perdana Menteri. Saat ini, Kanselir Negara dijabat oleh Aung San Suu Kyi.

Luas wilayah Myanmar adalah sebesar 676.578 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak  55.123.814 jiwa. Mayoritas penduduk Myanmar adalah etnis Burma atau Bamar yaitu sebanyak 68%. Pemerintah Myanmar mengakui sebanyak 135 kelompok etnis asli di Myanmar. Kebanyakan penduduk Myanmar menganut agama Buddha yaitu sebanyak 87,9% sedangkan agama lainnya adalah agama Kristen sebanyak 6,2%, agama Islam sebanyak 4,3% serta agama-agama lainnya. Bahasa resmi Myanmar adalah bahasa Myanmar.

Di bidang perekonomian, Myanmar adalah negara berkembang yang memiliki pendapatan domestik bruto sebesar US$307,3 miliar dengan pendapatan perkapitanya sebesar US$6.000,- (2016). Tulang punggung perekonomian Myanmar adalah sektor pertanian seperti beras, kacang, tebu, produk perkayuan dan produk-produk perikanan. Selain sektor pertanian, industri lain yang penting bagi perekonomian Myanmar adalah garment, semen, bahan konstruksi, farmasi, pupuk serta sektor pertambangan seperti tembaga, besi, timah, minyak bumi, gas alam dan batu-batu mulia (permata dan giok).

Di hubungan luar negeri, Myanmar bergabung dengan ASEAN pada tahun 23 Juli 1997. Myanmar juga merupakan anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB, anggota Asian Development Bank (ADB).

Baca juga : Negara-negara Anggota ASEAN.




Baca juga :
1.      Sejarah Suku Tengger

B.     Profil Negara Myanmar (Burma)
Berikut ini adalah Profil Negara Myanmar (Burma).
  • Nama Lengkap : Republik Persatuan Myanmar (Republik of the Union of Myanmar)
  • Nama Lokal : Pyidaungzu Thammada Myanma Naingngandaw
  • Bentuk Pemerintahan : Republik Presidensil
  • Kepala Negara : Presiden HTIN KYAW (sejak 30 Maret 2016)
  • Kepala Pemerintahan : Presiden HTIN KYAW (sejak 30 Maret 2016)
  • Ibukota : Naypyitaw
  • Luas Wilayah : 676.578 km2
  • Jumlah Penduduk : 55.123.814 jiwa (estimasi tahun 2017)
  • Pertumbuhan Penduduk : 0,9% (2017)
  • Angka Kelahiran : 18,1 bayi per 1000 penduduk (estimasi tahun 2017)
  • Suku Bangsa/Etnis : Burma (Bamar) 68%, Shan 9%, Karen 7%, Rakhine 4%, Tionghoa 3%, India 2%, Mon 2%, etnis lainnya 5%
  • Bahasa Resmi : Bahasa Myanmar (bahasa Burma)
  • Agama : Buddha 87.9%, Kristen 6.2%, Islam 4.3%, Animisme 0.8%, Hindu 0.5%, Agama lainnya 0.2%, tidak beragama 0.1%
  • Mata Uang : Kyat Myanmar (MMK)
  • Hari Nasional : 4 Januari 1948 (Hari Kemerdekaan), 12 Februari 1947 (Hari Persatuan/Union Day)
  • Hari Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari Inggris)
  • Lagu Kebangsaan : “Kaba Ma Kyei” (Till the End of the World, Myanmar)
  • Kode Domain Internet : .nm
  • Kode Telepon : 95
  • Pendapatan Per Kapita : US$6.000,- (2016).
  • Pendapatan Domestik Bruto Nominal : US$307,3 miliar (2016)
  • Lokasi : Benua Asia (Asia Tenggara)


C.    Tradisi kecantikan wanita Suku Kayan di Myanmar
a.     Wanita suku Kayan dengan leher panjang.
b.     Mereka memakai cincin kuningan di leher sebagai tanda keindahan dalam budaya Kayan.
c.      Mereka memegang teguh tradisi dan budaya tradisional dengan memakai cincin leher bahkan sejak masih berusia belia.
d.     Pemakaian cincin leher ini telah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang.

D.    Alat Musik

saing waing melodi
Sebuah instrument musik yang terkenal di myanmar yang disebut sebagai Sai Waing. instrument ini terdiri dari beberapa instument yang berfungsi sebagai melodi,penuntun lagu,bass dan pengatur tempo.


dobad
Musik yang dihasilkan dengan instrument ini menggunakan lagu sebagai faktor utamanya dalam memainkan musik dan kebanyakan menggunakan tempo Out of beat sehingga dalam pertunjukkannya seperti kurang harmonis. namun anehnya musik ini dipergunakan juga dalam mengiringi tarian dan wayang golek myanmar yang disebut marionet. sangat unik musik yang dihasilkan .

saing waing,melodi

E.     Pembagian Wilayah di Myanmar
Secara administratif, Myanmar terbagi atas 7 negara bagian (state), 7 wilayah Region dan 1 uni teritori (Union Territory). Berikut ini adalah daftar 7 negara bagian, 7 region dan 1 uni  teritori di Myanmar beserta Ibukotanya.
No.
Name
Capital
1
Ayeyarwady Region
Pathein
2
Bago Region
Bago
3
Magway Region
Magwe
4
Mandalay Region
Mandalay
5
Sagaing Region
Sagaing
6
Tanintharyi Region
Dawei
7
Yangon Region
Yangon
8
Chin State
Hakha
9
Kachin State
Myitkyina
10
Kayah State
Loikaw
11
Kayin State
Pa-an
12
Mon State
Mawlamyaing
13
Rakhine State
Sittwe
14
Shan State
Taunggyi
15
Naypyidaw Union Territory
Naypyidaw
Sumber referensi : Data-data Profil Negara Myanmar (Burma) ini dikutip dari CIA World Factbook dan Wikipedi
https://borobudurart.wordpress.com/2011/10/26/myanmar-music/

Read more