Sunday, August 26, 2018

KONSEP SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN


KONSEP SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN


A.    Definisi Supervisi
upervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam dunia kerja, jabatan supervisi seringkali diartikan sebagai jabatan yang berada di atas karyawan biasa, namun masih lebih rendah daripada jabatan “bos”. Sebenarnya, apa definisi dari supervisi?
Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori. Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa Inggris supervisionSuper berarti di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/ melihat. Jika diartikan secara bebas, maka supervision dapat pula dimaknai sebagai melihat dari atas.
Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai kegiatan melihat orang lain dari atas, namun lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi ke orang yang memiliki jabatan lebih rendah.


B.     Prinsip Supervisi Keperawatan
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1.       Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2.       Kegiatan yang direncanakan secara matang
3.       Bersifat edukatif, supporting dan informal
4.       Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5.       Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
6.       Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7.       Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing
8.       Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan.
9.       Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.


C.    Tehnik supervisi keperawatan
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a) Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
a.       Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor.
b.      Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk.
c.       Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
b) Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.



D.    Kompetensi Supervisor Keperwatan
Untuk menjadi supervisor yang baik diperlukan kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan supervisi (Bittel, 1987). Kompetensi tersebut meliputi :
a.       Knowledge Competencies Knowledge Competencies adalah kemampuan pengetahuan yang merupakan pintu masuk seseorang untuk bekerja dengan baik. Seorang manager akan lebih sukses apabila dilandasi dengan ilmu pengetahuan yang cukup.
b.      Enterpreneurial Competencies. Enterpreneurial adalah kompetensi yang meliputi 2 bagian yaitu orientasi efisiensi dan produktivitas.
1.      Orientasi Efisiensi      Orientasi efisiensi adalah keinginan untuk mendapatkan dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan menggunakan dan menggabungkan semua sumber daya yang ada.
2.      Produktivitas      Produktif artinya memiliki inisiatif, menulis laporan, menyapa atau menghubungi klien, memulai melakukan sesuatu.
c.       Intelectual Competencies             Meliputi 3 bagian penting yaitu:
1.      Berfikir logis dengan mencari penyebab dari suatu kejadian
2.      Konseptual yaitu mampu untuk mengumpulkan informasi dan dapat membedakan hal-hal di luar konsep;
3.      Keterampilan mendiagnosis yaitu mampu untuk mengaplikasikan konsep dan teori ke dalam situasi dan kondisi kehidupan yang nyata.
d.      Sosio-emotional Competencies Kompetensi ini meliputi 5 bagian penting yaitu: kepercayaan diri, pengembangan, persepsi objektif, pengkajian diri akurat dan adaptasi stamina.
e.       Interpersonal Competencies Meliputi delapan bagian yaitu selain memiliki kepercayaan diri yang kuat dan pengembangan lain, juga memiliki perhatian kepada dampak, kekuasaan satu sisi, kekuasaan sosial, , berpandangan positif dan mengelola proses kelompok. Seorang pemimpin / supervisor dapat berhasil memimpin staf tergantung dari perilaku pemimpin (Davis, 1985), oleh karena itu pemimpin harus memiliki ketrampilan diantaranya :
a)      Ketrampilan teknis (technical skill) mengacu pada pengetahuan dan ketrampilan seseorang dalam salah satu jenis proses atau teknik.
b)      Ketrampilan manusiawi (human skill) adalah kemampuan bekerja secara efektif dengan orang-orang dan membina kerja tim.
c)      Ketrampilan konseptual (conseptual skill) adalah kemampuan untuk berfikir dalam kaitannya dengan model, kerangka, hubungan yang luas dan berfokus pada gagasan. Kompetensi yang harus dimiliki supervisor dalam melakukan supervisi kinerja staf dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan dan pendokumentasiannya  berdasarkan proses keperawatan, mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerjasama dengan staf untuk mengarahkan, membimbing dan memotivasi staf. Kemampuan supervisor ini  dalam menjalankan tugasnya sehari-hari diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut:
a)      Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.
b)      Memberi saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksana keperawatan
c)      Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja kepada staf dan pelaksana keperawatan.
d)     Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksana keperawatan.
e)      Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja staf.      
f)       Mengadakan pengawasan dan evaluasi agar asuhan keperawatan yang diberikan lebih baik







DAFTAR PUSTAKA

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
FKp, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya.
…………….. 2008. Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada Perkuliahan FKP Unair (tidak dipublikasikan).


Load disqus comments

0 comments