KONSEP PENDELEGASIAN
A.
Konsep
pendelegasian
Pendelegasian ialah
proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara
langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan
keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian
tugas.
Pendelegasian ialah
tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam
setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas,
kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang
ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
B.
Konsep
dasar pendelegasian
Pendelegasian
yang baik bergantung pada keseimbangan antara tiga komponen utama yaitu
tanggung jawap, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adaalah
suatu raa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan
(accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang di
delegasikan. Wewenang authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada
delegasi utuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpakan.
Konsep
Dasar Pendelegasian yang Efektif
Lima
komponen yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian, yaitu :
1. Pendelegasian
bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara untuk
membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manager keperawatan sering
mendelegasikan tanggung jawab kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap
pasien. Misalnya, dalam penerapan model asuhan keperawatan primer, seorang
perawat primer (PP) melimpahkan tanggung jawab dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada perawat pendamping/ associate (PA). Perawat primer
memberikan tanggung jawab yang penuh dalam merawat pasien yang didelegaika.
2. Tanggung
jawab atau otoritasnharus didelegasikan secara seimbang. Perawat primer
menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan/
rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau menguasai kasus yang
dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang kepaa perawat PA untuk mengambil
semua keputusan menyangkut keadaan pasien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi:
a. Pengkajian
kebutuhan pasien;
b. Identifikasi
tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain;
c. Mendidik
dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksnakan dengan aman dan
kompeten;
d. Proses
menentuan kompetensi dalam membantu seseorang;
e. Ketersediaan
supervisi yang cukup oleh PP;
f. Proses
evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang;
g. Proses
komunikasi tentang keadaan pasien antara PP dan PA.
3. Proses
pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan
wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan
organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh:
a. Intervensi
keperawatan yang diperlukan;
b. Siapa
yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut;
c. Bantuan
apa yang diperlukan;
d. Hasil
apa yang diharapkan.
4. Konsep
dengan dukungan yang perlu diberikan kepada semua angota. Dukungan yang penting
adalah menciptakan suasana yang arseptif. Setelah PA melaksanakan tugas yang
dilimpahkan, maka PP harus menujukan rasa percaya kepada pa untuk melaksanakan asuhan keperawatan
secara mandiri. Jika masalah timubul, maka PP harus selalu menanyakan “apa yang
bias kita lakukan?” Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan
tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas,
serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi.
5. Seorang
delegsi harus terlibat aktif. Ia harus gapat menganalisis otonomi yang
dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi
antara PP dan PA.
Pedoman
Pelimpahan Wewenang yang Efektif
Proses pendelegasian harus didahului
dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang jelas harus mengandung
informasi mengenai tujuan spesifik, target waktu, dan pelaksanaan tindakan
keperawatan.
1. Tujuan
spesifik
Tujuan
yang spesifik dan jelas baik secara fisik dan psikis harus jelas sebagai
parameter kepada siapa pendelegasian yang diberikan.
2. Target
waktu
Seorang
PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian
kepada PA. pada perencaan keperawatan kepada pasien, harus menuliskan target
waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan asuhan keperawatan.
3. Pelaksanaan
tindakan keperawatan
PP
harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan keputusan harus
didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.
Pelaksanaan
tugas:
Kebersihan
jalan nafas setiap 30 menit
|
Informasi
uang minimal diperlukan untuk melaksanakan tugas
|
Berikan
rasional:
Suara
nafas tambahan tidak jelas, perlu terus di observasi
|
Informasi
tambahan diperlukan untuk memberikan alas an terhadap tugas yang di limphkan
|
Jelaskan
hasil yang di harapkan:
Hari
ini hari ke kiga MRS dan pasien harus dapat bernafas dengan normal sebelum
hari ke lima
|
Informasi
diperlukan untuk delegasi tanggung jawab dan menciptakan kompetensi dalam
mencapai tujuan.
|
Delegasi
penuh:
Saat
suara nafas normal, lakukan latihan nafas dalam dan batuk efektif.
|
Nurse
telah melimpahkan otoritas ke PA
|
0 comments