Sunday, August 26, 2018

KONSEP PENDELEGASIAN


KONSEP PENDELEGASIAN


A.    Konsep pendelegasian
Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian tugas.
Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.


B.     Konsep dasar pendelegasian
Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara tiga komponen utama yaitu tanggung jawap, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adaalah suatu raa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang di delegasikan. Wewenang authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi utuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpakan.

Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif

Lima komponen yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian, yaitu :
1.      Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manager keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawab kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya, dalam penerapan model asuhan keperawatan primer, seorang perawat primer (PP) melimpahkan tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat pendamping/ associate (PA). Perawat primer memberikan tanggung jawab yang penuh dalam merawat pasien yang didelegaika.

2.      Tanggung jawab atau otoritasnharus didelegasikan secara seimbang. Perawat primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan/ rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang kepaa perawat PA untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi:
a.       Pengkajian kebutuhan pasien;
b.      Identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain;
c.       Mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksnakan dengan aman dan kompeten;
d.      Proses menentuan kompetensi dalam membantu seseorang;
e.       Ketersediaan supervisi yang cukup oleh PP;
f.       Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang;
g.      Proses komunikasi tentang keadaan pasien antara PP dan PA.

3.      Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh:
a.       Intervensi keperawatan yang diperlukan;
b.      Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut;
c.       Bantuan apa yang diperlukan;
d.      Hasil apa yang diharapkan.

4.      Konsep dengan dukungan yang perlu diberikan kepada semua angota. Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang arseptif. Setelah PA melaksanakan tugas yang dilimpahkan, maka PP harus menujukan rasa percaya kepada  pa untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah timubul, maka PP harus selalu menanyakan “apa yang bias kita lakukan?” Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi.

5.      Seorang delegsi harus terlibat aktif. Ia harus gapat menganalisis otonomi yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi antara PP dan PA.
Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif
      Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai tujuan spesifik, target waktu, dan pelaksanaan tindakan keperawatan.
1.      Tujuan spesifik
Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik dan psikis harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian yang diberikan.
2.      Target waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian kepada PA. pada perencaan keperawatan kepada pasien, harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan asuhan keperawatan.
3.      Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.

Pelaksanaan tugas:
Kebersihan jalan nafas setiap 30 menit
Informasi uang minimal diperlukan untuk melaksanakan tugas
Berikan rasional:
Suara nafas tambahan tidak jelas, perlu terus di observasi
Informasi tambahan diperlukan untuk memberikan alas an terhadap tugas yang di limphkan
Jelaskan hasil yang di harapkan:
Hari ini hari ke kiga MRS dan pasien harus dapat bernafas dengan normal sebelum hari ke lima
Informasi diperlukan untuk delegasi tanggung jawab dan menciptakan kompetensi dalam mencapai tujuan.
Delegasi penuh:
Saat suara nafas normal, lakukan latihan nafas dalam dan batuk efektif.
Nurse telah melimpahkan otoritas ke PA

Load disqus comments

0 comments