Saturday, September 15, 2018

PENGERTIAN HEMODIALISA DAN PENJELASANYA


Hemodialisa
1.         pengertian
Hemodialisa adalah pengalihan darah pasien dari tubuhnya melalui dialiser yang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi ke dalam tubuh pasien. Hemodialisis memerlukan akses ke sirkulasi darah pasien suatu mekanisme untuk membawa darah pasien ke  dializen (tempat terjadi pertukaran cairan, elektrolit, dan zat sisa tubuh ) serta dialiser. (Baradero M, 2005). Segera setelah dialisis, berat badan pasien ditimbang, tanda vital diperiksa spesimen darah diambil untuk mengetahui kadar elektrolit serum dan zat sisa tubuh.


HD merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka panjang ataupun pendek ( beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit  ginjal stadium terminal (ESRD,end stage renal disese ) yang membutuhkan terapi jangka panjang atau terapi permanen (Smeltzer & Bare, 2002).
HD adalah suatu metode terapi dialisis yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara akut ataupun secara progresif ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang dilengkapi dengan membran penyaring semipermeabel (ginjal buatan ). (Muttaqin, 2011).
2.         Proses hemodialisa
Pada hemodialisa darah yang mengandung toksin dialihkan ke dialiser dibersihkan dan kemudian dikembalikan ke klien ketika darah dalam dialiser pompa penyesuaian mekanis menyebabkan cairan mengalir ke bagian lain membran. Toksin menyebar sepanjang membran dari darah ke dialisat asepsis ketat harus dijaga sepanjang prosedur salah satu aspek penting  hemodialisis adalah menjaga dan mempertahankan akses darah yang adekuat tanpanya hemodialisis tidak dapat dilakukan rute utama akses adalah kateter vena sentral untuk akses jangka pendek serta fistula arteriovena internal dan cangkok untuk dialisis kronis. (Black & Hawks, 2009).
3.          Menurut Mahdiana, 2011 beberapa Keuntungan dan kerugian hemodialisa adalah sebagai berikut :
a.       Keuntungan :
1.      Tidak perlu menyiapkan peralatan hemodialisa sendiri
2.         Kondisi pasien lebih terpantau karena prosedur hemodialisa dilakukan di rumah sakit oleh tenaga kesehatan terlatih.
3.         Jumlah protein yang hilang selama pada proses hemodialisa lebih sedikit.
b.      Kerugian :
1.    Fungsi ginjal yang tersisa cepat menurun
2.         Pembatasan asupan cairan dan diet lebih ketat.
3.         Kadar hemoglobin lebih rendah, sehingga kebutuhan akan eritropoetin lebih tinggi.
4.         Kontraindikasi
Wahyuningsih (2011) dalam Maryani (2014), hemodialisis dapat dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami koagulopati, pasien dengan curah jantungya sangat rendah dengan sensitif terhadap perubahan mendadak pada status volume.
5.         Dialiser
  Beberapa jenis dialiser tersedia  termasuk piring rata dan alat acuan serat cekung pilihan sistem tertentu kebanyakan berdasarkan kesukaan ada perbedaan dalam kisaran pembersihan larut (misalnya ureum, kreatinin, molekul yang lebih besar) juga kisaran ultrafiltrasi.
6.         Dialisis peritoneal
Dialisis peritoneal melibatkan siklus berulang dialisat yang ditanamkan ke dalam rongga peritoneal memberikan waktu untuk pertukaran zat dan kemudian pembuangan dialisat posedurnya berguna baik untuk AFR maupun ESRD dan untuk ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Dialisis peritoneal telah digunakan untuk terapi overdosis obat dan toksin, tetapi karena pembersihannya sangat lambat dibandingkan dengan hemodialisis maka mungkin cara ini tidak cukup adekuat untuk tujuan tersebut.
Dialisis peritoneal khususnya digunakan untuk klien dengan penyakit kardiovaskuler berat khususnya yang masalahnya akan memburuk karena cepatnya perubahan volume ureum, glukosa, elektrolit, dan cairan yang terjadi sela hemodialisis beberapa dokter meresepkan dialisis peritoneal untuk klien diabetes untuk menurunkan resiko perdarahan retina terkait dengan penggunaan heparin. (Black & Hawks, 2009).
7.         Pembuatan “Akses “ untuk hemodialisa
Agar prosedur hemodialisis dapat berlangsung, sebelumnya perlu dibuatkan akses untuk keluar dan masuknya darah dari tubuh. Akses untuk hemodialisis dapat bersifat temporer ( sementara) atau permanen.
Akses temporer yaitu berupa kateter yang dipasang pada pembuluh darah baik (vena) di daerah leher.

Tips perawatan akses temporer ( kateter)
a.         Cuci tangan sesering mungkin
b.         Jangan menyentuh kateter
c.         Jangan biarkan kateter tergesek atau terdorong oleh benda apapun, termasuk baju yang sedang anda kenakan.
d.        Jaga akan kateter senantiasa kering
Akses permanen  biasanya dibuat dengan menghubungkan salah satu pembuluh darah balik (vena) dengan pembuluh darah nadi (arteri) pada lengan bawah. Akses model fistula ini populer dengan nama cimino.
Jika meletakkan jari dibagian cimino, maka akan merasakan getaran yang ditimbulkan oleh aliran darah  pada cimino. Getaran ini perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa aliran darah pada cimino tetap lancer.
Tips perawatan cimino :
a.         Jangan mengenakan pakaian ketat atau perhiasan di sekitar daerah cimino.
b.         Jangan mengukur tekanan darah, mengambil darah, atau melakukan infuse pada lengan yang terpasang cimino.
c.         Cuci tangan sesering mungkin dan juga agar daerah cimino dan sekitarnya senantiasa bersih.
(Mahdiana, 2011 : 50-51).
8.          Menurut Black dan Hawks, 2009 komplikasi yang dapat terjadi adalah :
a.         Masalah teknis seperti  kebocoran darah, pemantauan berlebihan dialisat, kehilangan cairan yang tidak mencukupi konsentasi yang tidak tepat akan garam dalam dialisat dan penggumpalan.
b.         Hipotensi atau hipertensi
c.         Kekacauan ritme jantung karena ketidakseimbangan kalium
d.        Embolus udara
e.         Perdarahan karena heparinisasi dengan masalah khusus perdarahan subdural retroperitoneal perikardial dan intravascular
9.         Komplikasi yang berhubungan dengan dialisis
Nyeri selama dialisis mungkin  disebabkan oleh instilasi yang cepat pH atau suhu dialisat yang salah akumulasi dialisat dibawah diafragma atau penyedotan berlebihan selama aliran keluar. Beberapa nyeri diperkirakan pada stadium awal tetapi seharusnya    menghilang setelah 1 sampai 2 minggu nyeri punggung bawah mungkin muncul dengan berlanjutnya prosedur dialisis karena berat abdominal mempengaruhi postur tubuh latihan yang tepat membantu meredakan masalah ini. ( Black & Hawks, 2009).

Load disqus comments

0 comments