TIGA
TEORI ILMUKOMUNIKASI
1. Teori lasswell
Harold
Lasswell,
Teoritikus ternama yang banyak menyumbangkan ide dan fikirannya terkait cabang
ilmu sosial dan komunikasi. Di tahun 1948, Ia mengemukakan model komunikasi
yang sederhana dan hingga kini masih diterapkan sebagai model komunikasi dasar.
Model tersebut yakni :
·
Siapa (Who)
·
Berbicara apa (Says What)
·
Dengan media apa (In Which Channel)
·
Kepada Siapa (To Whom)
·
Dan dengan Efek apa (With What Effect).
2. Teori Behaviorisme
Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 –
1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya
memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku
berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya.
Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan
oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui
maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak
pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap
perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
3.
Teori Birokrasi
Teori
birokrasi digunakan untuk komunikasi organisasi. Max Weber (1948),
mengungkapkan bahwa model birokrasi sering kali dipakai untuk mencapai
komunikasi organisasi yang efektif. Menurut Weber, ada delapan karakteristik
struktural terkait birokrasi organisasi, yaitu:
·
Terdapat aturan dan prosedur sesuai standar.
·
Mampu meminimalisir pekerjaan yang sulit.
·
Hirearki organisasi yang terstruktur.
·
Kemampuan anggota yang mumpuni.
·
Memiliki kemampuan Multi – tasking.
·
Profesionalitas yang tinggi.
·
Uraian tugas yang terstruktur dan teratur.
·
Rasionalitas untuk mencapai keberhasilan.
0 comments