Sunday, September 2, 2018

CONTOH CERITA PENDEK


Kisah Perjalanan Hidup Doni
Karya: Raihan Ramadhan

Hallo aku doni  aku dalah lketurunan 4 Sunan Gunung Jati setiap hari minggu para Ki Gede / Putra-putrinya wajib melaksanakan piket untuk menjaga jimat-jimat di Gedung Jinem. Aku mendapat giliran piket ketulan piketnya bersamaan dengan giliran Rifa anaknya Ki Gede Mega.
Aku melaksanakan piketnya dengan senang hati dan bercanda gurau karena aku menyukai Rifa lalu pda saat aku bercanda gurau ada yang memperhatikan aku dan mengetahui kalau akau menyukai Putri Mega.
“ Hayo Doni kamu suka sama Rifa ya ?” kata Yanto si penunggu Keraton.
“Ah engga ah”. Kataku sambil malu-malu
“Aku laporin ni ke Sultan.”
Akupun merasa resah, karena aku tidak boleh pacaran oleh keluarga besarku.
Keesokan harinya aku dipanggil oleh Sultan dan aku merasa resah karena aku memikirkan masalah yang kemarin Yanto bilang akan mengadu kepada Sultan. Yap! Benar saja Sultan marah kepadaku, lalu Sultan ingin menikahiku dengan Rifa.
“sudah sana kau temui Rifa dank au nikahka Rifa dan jangan pernah kembali kerumah ini !” kata Sulltan dengan penuh emosi.
“Ya Sultan maafkan aku Sultan” kataku sembari memohon kepada Sultan.
          Tetapi sutan tetap tidak memaafkannya dan aku dibuang oleh Sultan ke kolam yang sangat dalam dan di tepinya terdapat “KEDUNG GEMPOL”. Aku ditembak dengan senjata rantai dan terbang terbawa senjata, kemudian aku jatuh di tepi kolam yang dalam.
Dan setekah 2 tahun lamanya aku hiduo sengsara dengan Rifa akupun dikarunia 2 anak yaitu Amir dan Ridho. Berjalan dengan seiringnya waktu akupun bercerai dengan Rifa dan akupun menikahi Leni, tetapi aku tidak di karuniai anak dengan Leni. Aku hidup bahagia dan tentram dengan Leni, sehingga saat akau membangun pedukuhan Kedung Dalem yangt maju7, dan aku memimpim dengan adil dan bijaksana, akupun menjalin kerjasama dengan pedukuhan lain.
Saat tiba waktu sholat, aku mengambil air wudhu di kolam itu.
“kira-kira apa ya ma,a kolam itu.” Kataku berguman dalam hati. Akhirnya akupun menemukan nama kolam itu, yaitu “KEDUNG DALEM” artinya Kedung =  Kolam Dalem = Dalam.
Kedung dalem juga banyak dikunjungi orang-orang aku merasa bangga sudah menemukan kolam Kedung Dalem itu. Kedung dalem terletak di kota Cirebon dan termasuk wilayah Kecamatan Gegesik, didirikan oleh Adrian pada tahun 1925
Adrian adalah orang yang kaya raya, ia mempunyai tanahh yang sangat luas sekali di daerah Karangampel. Adrian termasuk orang yang sering membayar upeti kepada Presiden Belanda di Cirebon dengan sejumlah 6 Kwintal beras ketan dan 27 ekor Sapi. Aku pun tidak menyangka bahwa Adrian memberikan itu semua, sesekali aku bertanya pada Adrian
“dari manakah uang yang kamu dapatkan untuk membeli semua itu?” kataku.
“ aku bekerja keras dengan sangat gigih” balas Adrian.
Akhirnya akupun bekerja keras dan gigih untuk mendapatkan yang akau mau dengan didampingi istriku yaitu Leni, dan akupun bahagia & tentram bersama Leni.


Load disqus comments

0 comments