KOK BAU ?
Pada tanggal 16
November 2016, pukul 15.00 Siswa SMPN Unggulan melakukan perjalanan menuju Malang
Yogya untuk Study Wisata.
“Teman-teman
gimana kalo kita masuk rumah hantu itu ?” ajak aku
“Kamu yakin
berani ? lihat orang-orang berlari ketakutan gitu” Kata Yulia
“Apa salahnya
nyoba ? Ayo kita masuk !” Ajak Amel
“Tapi untuk
masuk harus 5 Orang, sedangkan kita ada 3 orang, gimana dong ? Kata Aku.
“Itu ada Anugrah
sama Nemo, kita ajak mereka aja” kata Yulia
“Woy Anugrah,
Nemo Sini ! ayo kita masuk rumah ayo kita masuk rumah hantu itu” ajak aku
“Ayo ! Siapa
takut !” Sahut Anugrah dan Nemo.
Akhirya kita
berlima memasuki rumah hantu itu.
“Nemo aku taku”
kata aku sambil berlari ketakutan semua yang ada didalam berlari ketakutan
padahal didalam semua hantunya hanya bohongan, tapi kita terbawa suasana. Kita
mencari pintu keluar tetapi tidak ketemu.
“Udah gak usah
takut, kamu ikutin kita aja” kata Nemo
“Nem, tapi aku
……” kata aku
“Kenapa ?” balas
Nemo
“Kencing
dicelana” Kata ak, sembari menahan malu akhirnya kita bias keluar dari rumah
hantu itu, teman-teman aku menertawakan aku semua, aku malu dan merasa kesal
karena harus menunggu lama untuk mengganti celanaku, karena semua ada dihotel.
Perjalanan
menuju hotel sampai aku dan teman-teman langsung menuju kamar hotel yang telah
ditentukan sebelumya. Sesudah semua mengganti pakaian kita disuruh cepat-cepat
menuju Bus untuk melakukan perjalanan ke BNS, sesudah tiba di BNS semua merasa
senang.
BNS adalah
singkatan dari “BATU NIBHT SPECTACULAR” disana banyak lampu yang
berkelap-kelip, ada wahana yang asyik seperti sepeda gantung, rumah hantu,
rumah kaca dan masih banyak lagi yang lainnya, dan kikta bisa berbelanja
disana, disana banyak barang-barang unik, pokoknya BNS itu asyik !!.
Setelah
semalaman di BNS paginya dan teman-teman ke gua pindul untuk pembelajaran
tentang gua pindul yang di pandu oleh petugas
yang sudah ada disana. Setelah pembelajaran selesai aku merasa lapar.
“Bang beli
bakasonya dong 5000 !” seru aku
“Siap neng !”
balas penjual bakso.
Aku mengambil
uang dikantung dan ternyata uang aku tidak ada. Aku mencari kemana-mana juga
tidak ada.
“Jul kamu masih
ada uang simpanan gak ? uang aku hilang” kata aku
“Ada, bentar”
balas Julia
“Nanti aku bayar
dirumah” balasku lagi
“Oke, ini
uangnya” kata Julia
Dan aku membayar
bakso itu, setelah digua pindul semua bersiap-siap lagi untuk menuju Malioboro,
aku dan teman-teman mengunjungi Pasar Malioboro untuk berbelanja. Dengan
berjalan kaki yang jaraknya lumayan jauh disana kita melihat-lihat saja tidak
membeli karena uang yang berkecukupan, pulangnya, aku dan teman-teman
menggunakan becak, karena capek dank arena itu aku dan teman-teman jadi lebih
tau kota Yogya karena tukang becak bercerita banyak kepada aku dan teman-teman
tentang Kota Yogya.
“Wah, gak terasa
ya kita sudah 5 hari dikota orang” kata aku
“Iya, begitu
banyak cerita selama kita disini” kata Amel
“Tidak akan saya
lupakan Study Wisata Saya selam di Malang-Yogya” kata Julia
“Teman-teman
sebaiknya kita membaca doa agar perjalanan kita menuju Indramayu selamat, tidak
ada kendala apapun” ujar salsa “Amin” kata aku dan teman-teman lainnya.
SIAL MEMBAWA ASIK
“Puputtt” Suara
Fadhilah dari luar terdengar oleh ku yang sedang siap-siap untuk sholat subuh
bareng dimasjid.
“Iya, tunggu”.,
Sautku.
Setelah itu aku aku
dan Fadhilah langsung pergi ke masjid, kurang lebih 10 menit saya &
Fadhilah sudah selesai sholat subuh. Fadhilah mengajakku untuk makan bubur.
“Put, habis ini
kita makan bubur yuk”, ajak Fadhilah
“Ayo, Jam berpa
?”, jawabku
“Jam 7 pagi aja,
ok ?” Pasti Fadhilah
“Yaudah, jam 7
aku samper”, jawab ku
Jam sudha
menunjukan pukul 7 pagi, saatnya aku pergi kerumah Fadhilah.
“Fadhilahhh”,
samper aku dari luar rummah Fadhilah.
“Ayo berangkat,
aku sudah lapar”, saut Fadhilah keluar dari rumah. Selesai makan bubur, aku dan
Fadhilah merasa bosan, dan akhirnya aku memiliki ide untuk mengajak teman
lainnya yaitu Rani dan Juli.
Pulang dari
makan bubur kita berdua langsung datang ke rumah Rani dan Juli untuk mengajak
mereka main bersama.
Kita berempat
main didepan reumahku, berbagai permainan kita mainkan seperti petak umpet,
lompat karet, engklek, setelah kita capek dan istirahat sejenak, kita ingin
jalan-jalan tapi entah kemana, dan Rani mengusulkan untuk jalan-jalan ke
empang. Akhirnya kita berempat ke empang menaiki sepeda, setelah sampai
diempang kita berempat bersenang-senang menikmati angina yang sangat sejuk,
kita bernyanyi-nyanyi, dan karena terlalu senang dan heboh saat kita menari,
tangan juli menyenggol sepedaku hingga tercebur ke empang, akhirnya kita terdiam
melihat sepedaku yang tercebur di empang, hening sesaat. Muka kita saling
berhadapan dan kemudian kita semua tertawa terbahak-bahak dan aku mulai
tersadar kalau yang jatuh adalah sepedaku akhirnya aku berhenti tertawa &
mulai bicara.
“Eh, kalian tau
yang kecebur sepeda aku”, ucapku sedih
“Emang sepeda
kamu, hahahaha, ketawa Fadhilah
“Terus kamu
pulang gimana ? kamu kan bonceng di sepeda aku ?” tanyaku ke Fadhilah
“Oh iya, masa
kita jalan ?”, ujar Fadhilah ketika sadar dia pulang bareng aku
“Yahh” Jawab
pasrahku
“Aku merengek
minta tolong, kepada tiga temanku itu agar sepedaku diangkat kedaratan,
merekapun merasa kasian dan langsung membantu, dengan susah payah mereka membantuku, tetapi sepeda itu
susah untuk diambil, beruntung ada penjaga empang menghampiri dan bertanya.”
“Ada apa ini ?”
Bapak empang itu bertanya.
“Ini Pak,
Sepedaku tercebur saat kita sedang menari”, jawabku
“Sini Bapak
tolong”, Bapak ini langsung mengambil sepadaku.
Akhirnya
sepedaku bisa keangkat dari empang, karena empangnya penuh jala yang seperti
lumpur, sepedaku sangat kotor, mau tidak mau aku dan Fadhilah menunutun Sepeda
kerumahku untuk membersihkan sepeda. Mereka Rani dan Juli mengikutiku dari
belakang karena mereka juga ingin membantu membersihkan.
Setelah sampai
rumahku sekitar jam 16.00 Wib,aku langsung menarik selang ari kearah sepeda
untuk dibersihkan.
“Ran. Nyalain
dong tolong”, suruh ku
“Iya”, Rani
langsug menyalakan air “udah”, lanjut Rani
“Mana ? ko gak
keluar ainya?”, tanyaku sambil melihat bolongan selang
“Belum keluar ?,
padahal udah di nyalain”, bingung Rani
Seketika muka ku
yang tersemprot air yang membuatku kaget, mereka menertawaiku dan aku hanya
diam, karena diriku kesal alngsung mereka bergantian, dan mereka langsung
terdiam, mereka kesal dan menatapku tajam mereka langsung mengejarku seakan
ingin balas dendam.
Kita terlau asik
main dan membersihkan sepedaku sampai terdengar suara adzan mereka langsung
pulang karena takut orang tua mereka nyariin,
setelah mereka berlarian kerumah mereka masing-masing untung saja sepedaku
sudah bersih.
0 comments