Saturday, September 15, 2018

DIET PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK


Diet pasien Gagal Ginjal Kronik

1.         Pengertian
 Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat  bila diet dilakukan di rumah sakit dengan tujuan meningkatkan status gizi dan atau membantu kesembuhan pasien  maka istilah yang digunakan adalah diet rumah sakit ( hospital diet ). (Hartono A, 2006).

Diet merupakan makanan yang ditentukan dan dikendalikan untuk tujuan tertentu setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan termasuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya suatu makanan ditentukan disamping itu dalam diet jumlah asupan dan frekuensi makan juga dikendalikan sedemikian sehingga tercapainya diet tersebut. Di lingkungan rumah sakit diet tersebut mempunyai tujuan untuk pengobatan (terapi) sehingga sering disebut diet therapy. (Budiyanto, 2009).
Pengaturan diet standar makanan rumah sakit adalah makanan yang diberikan kepada pasien antara lain jenis makanan biasa, makanan lunak, makanan saring dan makanan cair terutama makanan yang diberikan bagi klien yang terpasang NGT (nasogatric tube). ( Widya A,  2010).
2.         Tujuan diet
Menurut (Hartono A, 2006) tujuan selanjutnya pada diet rumah sakit adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh dalam menghadapi penyakit atau cedera, khususnya infeksi  dan membantu kesembuhan pasien dari penyakit  dengan memperbaiki jaringan yang rusak serta memulihkan keseimbangan dalam tubuh (homeostasis). Dengan memperhatikan tujuan diet tersebut rumah sakit umumnya akan menyediakan:
a.         Makanan dengan kandungan nutrien  yang baik dan seimbang menurut keadaan penyakit dan status gizi masing-masing pasien
b.         Makanan dengan tekstur dan konsistensi yang menurut kondisi gastrointestinal dan penyakit masing-masing pasien
c.         Makanan yang bebas unsur adiktif berbahaya (pengawet, pewarna, dll) makanan yang alami dan segar jauh lebih baik dari pada makanan yang diawetkan atau dikalengkan
3.         Jenis diet pasien gagal ginjal kronis
Menurut (Hartono A, 2006) diet rendah protein (DRP) diet rendah garam (DRG) Gagal ginjal kronis (menahun) merupakan kerusakan ginjal yang progresif dan ireversibel karena suatu penyakit merupakan gagal ginjal terminal yang akan membawa kematian jika tidak dilakukan terapi dialisis atau transpalantasi ginjal. Terapi diet hanya bersifat membantu memperlambat progresivitas gagal ginjal kronis pemberian suplemen seperti zat besi, asam folat, kalsium dan vitamin D mungkin diperlukan suplemen vitamin tidak dibutuhkan sementara asupan mineral fosfor, magnesium dan elektrolit tertentu seperti kalium dan natrium mungkin harus dikurangi. Pemberian suplemen vitamin-mineral pada gagal ginjal kronis harus mengacu kepada hasil-hasil pemeriksaan laboratorium seperti kadar hemoglobin,  kadar kalium, natrium dan klorida.  Pada pasien-pasien gagal ginjal kronis, fokus terapi gizi adalah untuk menghindari asupan elektrolit yang berlebihan dari makanan karena kadar elektrolit bisa meninggi akibat klirens renal yang menurun.
4.         Menurut Hartono A, 2006  Prinsip Diet adalah sebagai berikut :
a.         Asupan kalori dianjurkan sebesar 30-35 kal/kg BB /hari .
b.         Asupan kalori harus ditentukan pada tingkat yang bisa mencegah pemecahan (protein) untuk memenuhi kebutuhan energi,  Jika energi dari makanan yang dikonsumsi tidak cukup tubuh cenderung akan menggunakan simpanan protein dalam otot untuk menghasilkan energi.
c.         Pembatasan protein dilakukan berdasarkan berat badan, derajat insufisiensi renal,  dan tipe dialisis yang akan dijalani. Ketimbang protein nabati yang nilai biologisnya lebih rendah, maka penggunaan sumber protein hewani dengan nilai biologis yang tinggi seperti telur, daging, ikan, dan ayam, harus dianjurkan.
d.        Kenaikan kadar serum magnesium, kalium, dan fosfor umumnya terjadi jika hal ini terjadi, bahan makanan yang kaya akan elektrolit tersebut perlu dihindari seperti pisang, kacang hijau, air kelapa muda karena semua makanan ini banyak mengandung kalium.
e.         Pasien ginjal yang mendapat terapi antasid tidak boleh menggunakan antasid yang mengandung magnesium.
f.          Pembatasan garam sampai 3 gram per hari.
g.         Asupan fosfor dari makanan  akan menurun dengan diet rendah protein sehingga cukup efektif untuk mengendalikan keadaan hiperfosfatemia  pemberian suplemen kalium karbonat dapat dilakukan dokter bila dirasakan perlu untuk membantu mengurangi asupan fosfor namun menambah asupan kalsium.
h.         Suplemen vitamin D3, asam folat dan B6 (untuk pembentukan sel darah merah) dapat diresepkan oleh dokter  pemberian vitamin A tidak dianjurkan pada penyakit ginjal stadium terminal karena toksisitas yang dilaporkan sementara itu suplemen vitamin C tidak boleh lebih dari 100mg karena kendati penting untuk penyerapan zat besi (mencegah anemia), pembentukan kolagen dan antibodi, vitamin C juga akan meningkatkan pembentukan oksalat.
Semua pasien gagal ginjal kronis harus mendapatkan konsultasi gizi yang disediakan bagi mereka. Pasien yang menjalani dialisis peritoneal dapat mengendalikan kadar serum elektrolit dengan diet yang tidak begitu membatasi  namun pembentukan natrium serta kalium mungkin perlu dilakukan secara intermiten.
5.         Diet gagal ginjal dengan dialisis
Diet memegang peranan penting dalam penatalaksanaan gagal ginjal kronis  diet yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan secara berkala diperlukan penyesuaian mengingat perjalanan penyakitnya yang progresif ( Hartono A, 2006).
a.         Tujuan diet
Tujuan diet gagal ginjal dengan dialisis menurut Almatsier (2005) antara lain :
1)        Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas normal
2)        Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3)        Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
b.        Syarat diet
syarat-syarat diet gagal ginjal dengan dialisis menurut Almatsier (2005)
1)        Energi cukup  pada pasien hemodialisa
2)        Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD .
3)        Karbohidrat cukup, yaitu 55-75 % dari kebutuhan engergi total
6.         Preskripsi diet
Diet gagal ginjal sering pula disebut diet nasi (rice diet ) karena nasi mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi tetapi memiliki kandungan protein yang relatif rendah jika dibandingkan dengan kentang atau roti (gandum). Karena itu biasanya nasi bisa diberikan dengan lebih bebas jika tidak ada kontraindikasi seperti penyakit diabetes. (Hartono A, 2006).
Menurut Herbold N & Edelstein S,  2011 makanan yang tidak dianjurkan pasien dengan dialisis
1.             Hindari makanan yang mengandung zat aditif seperti pewarna, pengawet dan penyedap rasa jenis makanan ini biasanya berupa makanan instan atau makanan kalengan seperti sosis, korned, sirup, saos, kecap dan sebaginya.
2.             Membatasi asupan cairan jika diperlukan, misalnya pada keadaan edema atau asites dan dengan memperhatikan volume urin yang diekresikan.
3.             Jangan berikan makanan tinggi kalium  makanan yang harus dihindari : avokad, pisang, kiwi, jeruk, melon, kacang dan buncis yang dikeringkan, jamur, tomat.
4.             Makanan lain yang tinggi kalium, meliputi coklat dan permen coklat, sereal kulit padi.
5.             Jangan sajikan makanan yang tinggi fosfor  makanan yang harus dihindari : susu, dan produk lainya seperti keju dan eskrim, kacang-kacangan, biji-bijian, selai kacang.
Adanya penambahan berat badan diantara terapi  makanan yang dianjurkan yaitu :
·           Batasi asupan cairan dan makanan yang mencair pada suhu ruangan diantara terapi karena ginjal tidak lagi berfungsi  secara normal.
Makanan yang tidak dianjurkan :
·           Jangan berikan cairan yang berlebihan
·           Jangan sajikan makanan yang tinggi garam dan natrium yang dapat menyebabkan haus berlebihan. (Herbold N & Edelstein S,  2011).

Load disqus comments

0 comments