MENJAGA
MAINAN ANAK
Menjaga dan memelihara mainan anak
merupakan bagian tidak terpisahkan dari aspek keamanan dan keselamatan.
Tujuannya adalah agar mainan itu tetap berfungsi baik pada saat dimainkan oleh
anak. Mainan yang tidak berfungsi baik, khususnya mainan yang memiliki
bagian mekanis, sangat berpotensi membahayakan anak. Berikut ini disampaikan
petunjuk praktis bagaimana menjaga dan memelihara mainan anak.
•
Merapihkan Mainan. Ajarkan anak selalu
merapihkan mainannya setelah bermain dan menyimpan mainan itu pada tempat yang
telah disediakan. Mainan yang dirapihkan akan menjaga kondisi mainan itu
berfungsi baik sekaligus dapat menciptakan kondisi dan lingkungan rumah yang
aman.
•
Rutin Memeriksa Mainan. Secara rutin
memeriksa mainan anak untuk memastikan kondisi mainan tetap bersih dan
berfungsi baik. Bila kotor mainan itu harus dicuci dan bila ada bagian yang
rusak diperbaiki. Singkirkan dan buanglah mainan yang sudah rusak dan
berpotensi membahayakan anak.
•
Tempat Mainan. Buatlah tempat khusus
untuk menyimpan maian anak. Tempat mainan bisa berupa sebuah kotak mainan,
sebuah keranjang, troli supermarket, tas atau kotak kardus. Letakkan tempat
mainan di suatu tempat yang mudah diakses dan dijangkau anak serta terbuka
untuk memudahkan pengawasan.
A. Alat
Permainan Edukasi (APE)
Alat
Permainan Edukasi diciptakan selain untuk bermain juga memberikan pelajaranan
untuk anak serta pengalaman lainnya sesuai dengan usia mereka nilah
jenis-Jenis APE yang perlu diketahui
1.
APE CIPTAAN MONTESSORI
Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak
menggunakan dan mengembangkan APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini.
Dr. Maria Montessori menciptakan alat permaina edukatif yang memudahkan anak
mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga
memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya teah dirancang
sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera
menyadarinya.
Jenis APE yang telah dikembangkan di
Indonesia berkar dari konsep Montessori. Di antaranya adalah papan bentuk
bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong keterampilan tangan untuk
melatih kemadirian.
2. APE
UNTUK KEMAMPUAN BERBAHASA PEABODY
Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan
Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai
tokoh mediator, yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka dilengkapi papan magnet,
gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar
sebagai pelengkap.
APE karya Peabody ini memberikan program
pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata
yang dekat dengan anak. Tema-tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan
pengetahuan dan budaya anak setempat.
Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan
Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan
dan boneka jari dalam pembelajaran yang banyak dilakukan dilembaga-lembaga PAUD
di Indonesia.
3.
BALOK CRUISSENIRE
George Cruissenaire menciptakan balok
Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan,
dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar.
4. APE
CIPTAAN FROEBEL
Froebel memiliki alat khusus yang dikenal
dengan balok Blocdoss. APE ini berupa balok bangunan, yaitu suatu kotak besar
berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dxari balok-balok kecil berbagai ukuran yang
merupakan kelipatannya.
Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak
kubus dalam program pendidikan TK di Indonesia. Kotak kubus ini banyak
digunakan sebagai salah salah jenis APE untuk melatih motorik dn daya nalar
anak.
5.
BONEKA JARI
Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak
mudah robek dan lembut sifatnya, diantaranya dari kain planel, kain woll atau
kain perca. Untuk membuat boneka jari ini, kain dibentuk sesuai dengan figur
cerita. Satu narasi bisa dapat memerlukan hingga 10 boneka. Banyak bentuk dan
jenis boneka jari sesuai dengan tema yang ingin dimainkan, ada seri tertentu
seperti seri binatang, keluarga, kartun dan lain sebagainya.
6. PUZZLE
BESAR
Legpuzzel atau teka-teki ini untuk dimainkan
anak usia 5 tahun. Permainan ini dari triplek yang terdiri dari dua bagian
dengan ukuran yang sama. Satu bagian dibuat lukisan sederhana.
Tujuan permainan ini adalah agar anak
mengenal bentuk, melatih daya pengamatan dan daya konsentrasi anak, serta
melatih keterampilan jari-jari anak.
7. KOTAK
ALFABET
Kotak ini berisi huruf-huruf alfabet yang
dibuat di atas potongan karton dupleks berukuran 5 x 5 cm. Permaian ini dibuat
untu anak yang berumur 5 tahun yang sedang belajar membaca.
8.
KARTU LAMBANG BILANGAN
Kartu ini berisikan tulisan angka dari 1
sampai dedngan 50, 1 sampai dengan 100, dan sebagainya. Kartu ini dibuat dari
bahan kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm. tujuan permainan ini adalah agar anak
mengenal lambang bilangan, dan belajar menghitung.
9. KARTU
PASANGAN
Kartu ini dimainkan anank usia 4 – 6 tahun.
Permainan ini terbuat dari bahahn kertas dupleks berukuran 10 – 8 cm. setiap
kartu diberi gabar secara berpasangan.
10. PUZZLE
JAM
Pezzle
ini terbuat dari tripleks ukuran 30 x 20 cm, sesuai untuk anank usia 5 – 6
tahun. Papan terbuat dari bahan yang sama, diberi gambar sebuah jam lengkap
dengan jarum penunjuk.
11. LOTO
WARNA
Permainan
ini untuk anak usia 3 – 4 tahun dibuat dari triplek atau dupleks yang bentuk
sedemikian rupa dapat dimainkan secara perorangan atau bersama-sama
kelompoknya.
12. LOTO
WARNA DAN BENTUK
Permainan
ini dapat dimainkan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4 tahun ke
atas. Dibuat dari triplek atau dupleks, dan permainan ini terdiri dari papan
loto berukuran 17,5 x 17,5 cm dan 9 kartu loto. Papan loto dibuat 9 bagian.
Masing-masing bagian ditempeli dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.
Tujuan permainan ini adalah untuk mengembangkandan konsentrasi dan pengamatan
anak. Cara bermainnya adalah dengan cara mencampuradukan kartu loto. Kemudian
mintalah anak untuk menyusun kartu loto di atas papan loto yang sesuai dengan
warna dan bentuk pada setiap bagian.
13. APE
ALTERNATIF TRADISIONAL
APE
yang dibuat dengan memanfaatkan sumber bahan dari lingkungan dan alam sekitar,
dengan pengembangan permainan tradisional secara langsung disesuaikan untuk
kebutuhan main anak. Ape ini dapat divariasikan dalam kegiatan bermain seperti
main peran dan sentra alam.
0 comments