Saturday, September 8, 2018

MENJAGA MAINAN PADA ANAK


MENJAGA MAINAN ANAK

Menjaga dan memelihara mainan anak merupakan bagian tidak terpisahkan dari aspek keamanan dan keselamatan. Tujuannya adalah agar mainan itu tetap berfungsi baik pada saat dimainkan oleh anak. Mainan yang tidak berfungsi baik, khususnya mainan yang memiliki bagian mekanis, sangat berpotensi membahayakan anak. Berikut ini disampaikan petunjuk praktis bagaimana menjaga dan memelihara mainan anak.

         Merapihkan Mainan. Ajarkan anak selalu merapihkan mainannya setelah bermain dan menyimpan mainan itu pada tempat yang telah disediakan. Mainan yang dirapihkan akan menjaga kondisi mainan itu berfungsi baik sekaligus dapat menciptakan kondisi dan lingkungan rumah yang aman.
         Rutin Memeriksa Mainan. Secara rutin memeriksa mainan anak untuk memastikan kondisi mainan tetap bersih dan berfungsi baik. Bila kotor mainan itu harus dicuci dan bila ada bagian yang rusak diperbaiki. Singkirkan dan buanglah mainan yang sudah rusak dan berpotensi membahayakan anak.
         Tempat Mainan. Buatlah tempat khusus untuk menyimpan maian anak. Tempat mainan bisa berupa sebuah kotak mainan, sebuah keranjang, troli supermarket, tas atau kotak kardus. Letakkan tempat mainan di suatu tempat yang mudah diakses dan dijangkau anak serta terbuka untuk memudahkan pengawasan.

A.    Alat Permainan Edukasi (APE)
  Alat Permainan Edukasi diciptakan selain untuk bermain juga memberikan pelajaranan untuk anak serta pengalaman lainnya sesuai dengan usia mereka nilah jenis-Jenis APE yang perlu diketahui
1.      APE CIPTAAN MONTESSORI
Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan dan mengembangkan APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini. Dr. Maria Montessori menciptakan alat permaina edukatif yang memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya teah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera menyadarinya.

Jenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berkar dari konsep Montessori. Di antaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong keterampilan tangan untuk melatih kemadirian.
2.      APE UNTUK KEMAMPUAN BERBAHASA PEABODY
Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap.
APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan anak. Tema-tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak setempat.
Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan dan boneka jari dalam pembelajaran yang banyak dilakukan dilembaga-lembaga PAUD di Indonesia.
3.      BALOK CRUISSENIRE
George Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar.
4.      APE CIPTAAN FROEBEL
Froebel memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blocdoss. APE ini berupa balok bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dxari balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya.
Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak kubus dalam program pendidikan TK di Indonesia. Kotak kubus ini banyak digunakan sebagai salah salah jenis APE untuk melatih motorik dn daya nalar anak.
5.      BONEKA JARI
Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah robek dan lembut sifatnya, diantaranya dari kain planel, kain woll atau kain perca. Untuk membuat boneka jari ini, kain dibentuk sesuai dengan figur cerita. Satu narasi bisa dapat memerlukan hingga 10 boneka. Banyak bentuk dan jenis boneka jari sesuai dengan tema yang ingin dimainkan, ada seri tertentu seperti seri binatang, keluarga, kartun dan lain sebagainya.
6.      PUZZLE BESAR
Legpuzzel atau teka-teki ini untuk dimainkan anak usia 5 tahun. Permainan ini dari triplek yang terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama. Satu bagian dibuat lukisan sederhana.
Tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk, melatih daya pengamatan dan daya konsentrasi anak, serta melatih keterampilan jari-jari anak.



7.      KOTAK ALFABET
Kotak ini berisi huruf-huruf alfabet yang dibuat di atas potongan karton dupleks berukuran 5 x 5 cm. Permaian ini dibuat untu anak yang berumur 5 tahun yang sedang belajar membaca.
8.      KARTU LAMBANG BILANGAN
Kartu ini berisikan tulisan angka dari 1 sampai dedngan 50, 1 sampai dengan 100, dan sebagainya. Kartu ini dibuat dari bahan kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm. tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal lambang bilangan, dan belajar menghitung.
9.      KARTU PASANGAN
Kartu ini dimainkan anank usia 4 – 6 tahun. Permainan ini terbuat dari bahahn kertas dupleks berukuran 10 – 8 cm. setiap kartu diberi gabar secara berpasangan.
10.  PUZZLE JAM
Pezzle ini terbuat dari tripleks ukuran 30 x 20 cm, sesuai untuk anank usia 5 – 6 tahun. Papan terbuat dari bahan yang sama, diberi gambar sebuah jam lengkap dengan jarum penunjuk.
11.  LOTO WARNA
Permainan ini untuk anak usia 3 – 4 tahun dibuat dari triplek atau dupleks yang bentuk sedemikian rupa dapat dimainkan secara perorangan atau bersama-sama kelompoknya.
12.  LOTO WARNA DAN BENTUK
Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4 tahun ke atas. Dibuat dari triplek atau dupleks, dan permainan ini terdiri dari papan loto berukuran 17,5 x 17,5 cm dan 9 kartu loto. Papan loto dibuat 9 bagian. Masing-masing bagian ditempeli dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tujuan permainan ini adalah untuk mengembangkandan konsentrasi dan pengamatan anak. Cara bermainnya adalah dengan cara mencampuradukan kartu loto. Kemudian mintalah anak untuk menyusun kartu loto di atas papan loto yang sesuai dengan warna dan bentuk pada setiap bagian.
13.  APE ALTERNATIF TRADISIONAL
APE yang dibuat dengan memanfaatkan sumber bahan dari lingkungan dan alam sekitar, dengan pengembangan permainan tradisional secara langsung disesuaikan untuk kebutuhan main anak. Ape ini dapat divariasikan dalam kegiatan bermain seperti main peran dan sentra alam.

Load disqus comments

0 comments