Saturday, September 1, 2018

PERSALINAN LAMA


PERSALINAN LAMA


Janin dapat timbul lingkaran retraksi patologik, yang merupakan tanda bahaya akan terjadi rupture uteri. Dalam keadaan demikian janin harus dilahirkan dengan cara memberikan trauma minimal bagi ibu dan anak.

Incoordinate Uterine Action

Kelainan ini hanya dapat diobati secara simptomatis karena belum ada obat yang dapat memperbaiki koordinasi fungsional antara bagian-bagian uterus. Usaha yang dapat dilakukan ialah mengurangi ronus otot dan mengurangi ketakutan penderita.  Hal ini dapat  dilakukan dengan pemberian analgetika, seperti morfin dan petidin. Akan tetapi persalinan tidak boleh berlangsung berlarut-larut apalagi kalau ketuban pecah. Pada hal ini pada pembukaan belum lengkap, perlu dipertimbangkan seksio sesarea. Lingkaran konstriksi dalam kala I biasanya tidak diketahui, kecuali kalau lingkaran ini terdapat dibawah kepala janin sehingga dapat diraba melalui kanalis servikalis. Jikalau diagnosis lingkaran konstriksi dalam kala I dapat dibuat, persalinan harus diselesaikan dengan seksio sesarea. Biasanya lingkaran konstriksi dalam kala II baru diketahui setelah usaha mlahirkan dengan cunam gagal. Dengan tangan yang dimasukkan kedalam kavum uteri untuk mencari sebab kegagalan cunam, lingkaran konstruksi mungkin dapat diraba. Dengan narcosis dalam, lingkaran tersebut kadang-kadang dapat dihilangkan dan dan janin dapat dilahirkan dengan cunam. Apabila tindakan gagal dan janin masih hidup, terpaksa dilakukan seksio sesarea.

Pada distosia servikalis primer diambil sikap seperti pada incoordinate uterine action. Pada distosia

Load disqus comments

0 comments