PERSALINAN LAMA
Janin
dapat timbul lingkaran retraksi patologik, yang merupakan tanda bahaya akan
terjadi rupture uteri. Dalam keadaan demikian janin harus dilahirkan dengan
cara memberikan trauma minimal bagi ibu dan anak.
Incoordinate Uterine Action
Kelainan
ini hanya dapat diobati secara simptomatis karena belum ada obat yang dapat
memperbaiki koordinasi fungsional antara bagian-bagian uterus. Usaha yang dapat
dilakukan ialah mengurangi ronus otot dan mengurangi ketakutan penderita. Hal ini dapat
dilakukan dengan pemberian analgetika, seperti morfin dan petidin. Akan
tetapi persalinan tidak boleh berlangsung berlarut-larut apalagi kalau ketuban
pecah. Pada hal ini pada pembukaan belum lengkap, perlu dipertimbangkan seksio
sesarea. Lingkaran konstriksi dalam kala I biasanya tidak diketahui, kecuali
kalau lingkaran ini terdapat dibawah kepala janin sehingga dapat diraba melalui
kanalis servikalis. Jikalau diagnosis lingkaran konstriksi dalam kala I dapat
dibuat, persalinan harus diselesaikan dengan seksio sesarea. Biasanya lingkaran
konstriksi dalam kala II baru diketahui setelah usaha mlahirkan dengan cunam
gagal. Dengan tangan yang dimasukkan kedalam kavum uteri untuk mencari sebab
kegagalan cunam, lingkaran konstruksi mungkin dapat diraba. Dengan narcosis
dalam, lingkaran tersebut kadang-kadang dapat dihilangkan dan dan janin dapat
dilahirkan dengan cunam. Apabila tindakan gagal dan janin masih hidup, terpaksa
dilakukan seksio sesarea.
Pada
distosia servikalis primer diambil sikap seperti pada incoordinate uterine action. Pada distosia
0 comments